Senin, 08 Desember 2014

Di antara gerimis dan tangis
aku pun mesti pergi
menyelinap disela hujan
menjelma tanah basah,

dan mengering pelan-pelan.
Aku hanya ingin




YANG PADA AKHIRNYA KAMU
Duhai maut,
di antara zuhrah bermarwah dan cuaca yg senantiasa berubah,
cintailah yg membuat kita ada,
dan tiada
Aku bumi,
terlentang,
menunggumu menghujaniku

kuikat kau dengan nadiku
aku berdiang di tubuhmu

aku ingin menulis,
di atas sungai yg meluap dari nadiku,
perihal merindukan

rindu ini akan menjelma kerinduan yg cantik
puisi-puisi tak selesai
bait-bait tak terungkap rahasianya
Mendung tak cukup lagi menggambarkan kesedihanmu
seperti pasir yg kau lempar ke danau, begitulah kesedihan dijatuhkan

tetapi,
akan kembali tenang setelah sampai dasar

kupetik mendung dilangit,
mengikat hujan ditubuhnya,
agar tak tumpah,
biar tak menjadi bah pada mata
Design by @agungprasetian