Gagak-gagak hitam bertebahan dari angkasa, sebagai gumpalan-gumpalan batu yang dilemparkan, kemudian mereka berpusar-pusar, tiap-tiap gerombolan membentuk lingkaran sendiri-sendiri, besar dan kecilm tidak keruan sebagai benang kusut. Laksana setan maut yang compang-camping mereka buas dan tidak mempunyai ukuran hingga mereka loncat ke sana loncat kemari, terbang ke sana terbang kemari, dari bangkai atau mayat yang satu ke gumpalan daging yang lain. Dan burung-burung ini jelas kurang tekun dan tidak memiliki kesetiaan. Matahari sudah condong, bulat-bulat tidak membara dan membakar padang gundul yang luas itu, yang diatasnya berkaparan tubuh-tubuh yang gugur, prajurit-prajurit yang baik, yang sudah mengorbankan satu-satunya milik yang tidak bisa dibeli: nyawa ! Ibarat sumber yang mati mata airnya, hingga tamatlah segala kegiatan menangis karena habisnya susu ibu.
Tiap mayat berpuluh-puluh gagak yang berpesta pora bertengger-tengger di atasnya, hingga padang gundul itu sudah merupakan gundukan-gundukan semak hitam yang bergerak-gerak seolah-olah kumpulan kuman-kuman dalam luka yang mengerikan.
Suara-suaranya bagai kaleng-kaleng yang ditendang-tendang di atas lantai ubin, merupakan panduan suara lagu-lagu maut yang dahsyat, tak henti-hentinya memenuhi seluruh padang bekas pertempuran itu, jalinan-jalinan nada yang kacau-balau seolah setan-setan itu ketakutan oleh ancaman setan-setan lain atau sebuah persidangan tempat terjadi perdebatan-perdebatan yang tak menentu, dengan hasil yang gilang-gemilang, yaitu kemampuan memberikan rakyat berkaparan di tong-tong sampah.
Senjata berserakan di mana-mana. Beberapa senapan dengan sangkur terhunus, menancap disisi-sisi mayat dengan topi bajanya terpasang diatas. Mungin seorang teman sempat berbuat begini, sebelum ia sendiri ditolong oleh teman lainnya diberi tanda begitu.
Beberpa ekor gagak bermain-main dengan granat dan beberpa ekor yang lain menyeret-nyeret tali pinggang yang penuh peluru. Yang lain kelihatan hinggap diatas bren sambil menggaruk-garuk tubuhnya dan merentang-rentangkan sayapnya.
Bau busuk, anyir, menegang-negang seluruh bentangan padang gundul itu, hingga udara siang hari ingar-bingar oleh daging-daging yang menguap dan malam hari terasa pengap, seolah-olah mayat-mayat itu ada dalam kaleng.
Kalau angin bertiup keras, maka bau itu terbang ke mana-mana jauh dan jauh sekali, seolah kabar-kabar buruk yang diwartakan kepada tiap hidung, untuk dirasakan bersama bahwa perang itu busuk. Tetapi prajurit adalah prajurit, ia tabah akan semua perintah, walaupun bagaimana bentuk dan beratnya, dan perang itu pun berjalan lancar dan memuaskan dengan hasil yang gilang-gemilang, yitu pembunuhan berpuluh-puluh ribu manusia sebagai babatan alang-alang. Ya, manusia adalah alang-alang.
Matahari makin condong, bagai gumpalan emas raksasa yang bagus, membara menggantung di awang-awang dan pelan-pelan mau menghilang di balik bukit sana.
Dari ujung padang gundul itu, berderak-derak sebuah gerobak tanpa atap yang ditarik oleh dua ekor kerbau. Kelihatan di dalamnya dua orang laki-laki. Seorang anak muda terbaring parah di atas jerami. Yang seorang lagi tua, tetapi masih kelihatan kuat. Gerobak itu bergerak lambat dan karena keadaan jalan yang tidak rata, banyak lubang bekas meledaknya bom-bom atau peluru-peluru meriam hingga kedua penumpang itu terangguk-angguk, bahkan kadang-kadang terbanting pada dinding gerobak. Kerbau-kerbau itu berjalan gontai dan lemah, seolah-olah sudah segan untuk menarik kedua pemumpangnya dan ingin berhenti saja. Tiap kali gerobak itu melewati gerombolan gagak-gagak yang sedang pesta itu, gerombolan yang satu ke gerombolan yang lain, hingga mengingatkan lalat-lalat yang diusir dari koreng kerumunannya.
‘’Bangsat, kamu sinting!’’
Untuk baca lebih lanjut, bisa klik di link DOWNLOAD
templatenya ok gan...
BalasHapusdari dulu saya snagat tertairik dengan cerpen weh adalagi nih yang baru, izin download ajah deh ya gan penasaran say alanjutannya, makasih ya agn
BalasHapusOke gan. Silahkan download sepuasnya. :v
HapusBoleh juga nih ebooknya, menarik buat dibaca... makasih udah berbagi :)
BalasHapusOke gan. Mampir tiap artikel baru ya. :v
Hapusasyik ceritany gan.
BalasHapusMantap ceritanya gan
BalasHapusok thanks gan, izin download ebooknya gan :D
BalasHapussetelah saya baca cerita nya sedikit , sepertinya menarik , ane coba download deh gan
BalasHapusSilahkan download gan. Terus pahami. Susah ane dikampus ngerti nih cerpen.
Hapusini cerpen komedi gan? nanti ane donlot deh ane bokmark dulu :D
BalasHapusIni filsafat banget gan. Di mana komedinya.? :v
HapusIni filsafat banget cerpen gan. Hahaha komedi gimana. :v
BalasHapusIZIN download dulu biar tau isi nya
BalasHapusbagus gan artikelnya,,,,
BalasHapusAku pernah baca ini, tapi tahu berapa, ya? Udah lama banget kayanya. Namun cerpen ini tak lekang dimakan usia. :)
BalasHapus