Di sini kami tengah tertawa
di sana engkau tengah berduka
bak menahan perihnya tumpahan darah luka
yang membasahi sekujur tubuh mereka
di sini semua orang memperebutkan kekuasaan
di sana mereka memperjuangkan kemerdekaan
tanpa peduli kehilangan harta
tanpa peduli kehilangan orang tua
di sini anak kecil tertawa riang
di sana anak kecil dibunuh dan diserang
Sungguh, tanpa takut mereka menabung genderang perang
mungkin tidak ada jalan pulang
tapi harus rela nyawa melayang
wahai penguasa penunggu di mahligai
bukalah hati nuranimu
bukalah sejenak kalbumu
dari buaian kekuasaan kelabu
jika engkau punya hati
bantulah syuhada yang terancam mati
karena engkaupun akan mati
tapi sadarlah wahai pemanis janji!
mereka tidak butuh jualmu saat debat
mereka tidak butuh orasimu yang hebat
tapi, bantulah mereka dengan cepat
karena itulah Pemimpin yang TEPAT!
di sana engkau tengah berduka
bak menahan perihnya tumpahan darah luka
yang membasahi sekujur tubuh mereka
di sini semua orang memperebutkan kekuasaan
di sana mereka memperjuangkan kemerdekaan
tanpa peduli kehilangan harta
tanpa peduli kehilangan orang tua
di sini anak kecil tertawa riang
di sana anak kecil dibunuh dan diserang
Sungguh, tanpa takut mereka menabung genderang perang
mungkin tidak ada jalan pulang
tapi harus rela nyawa melayang
wahai penguasa penunggu di mahligai
bukalah hati nuranimu
bukalah sejenak kalbumu
dari buaian kekuasaan kelabu
jika engkau punya hati
bantulah syuhada yang terancam mati
karena engkaupun akan mati
tapi sadarlah wahai pemanis janji!
mereka tidak butuh jualmu saat debat
mereka tidak butuh orasimu yang hebat
tapi, bantulah mereka dengan cepat
karena itulah Pemimpin yang TEPAT!
Kolaborasi
Bandung, 11 Juli 2014
Penulis : Rizal Sunandar
Penyunting : Agung Pratama Setiawan
Sastra yg menyentuh hati gann
BalasHapus