aku nantikan senyummu
yang biasa melambai padaku
dalam hening lingkar waktu
yang biasa melambai padaku
dalam hening lingkar waktu
ketika hari memendam deru
siang terpancang beku
dan kotaku terjerat lesu
siang terpancang beku
dan kotaku terjerat lesu
aku nantikan senyummu
yang terkembang sekilas lalu
membekukan sedetik waktu
yang terkembang sekilas lalu
membekukan sedetik waktu
membaca jarak dan kesangsian
rindu dan ragu bersimpangan
serupa kesetiaan dan pengingkaran
rindu dan ragu bersimpangan
serupa kesetiaan dan pengingkaran
dan kau membuka ruang
sehanyut arus yang memanjang
sehitam malam bagi kerlip bintang
sehanyut arus yang memanjang
sehitam malam bagi kerlip bintang
lalu kita sama terjengkang
bagai udang yang dilempar gelombang
lunglai di pantai mabuk kepayang
bagai udang yang dilempar gelombang
lunglai di pantai mabuk kepayang
aku tak melupakan senyummu
seupa nada menganyam lagu
serupa hangat mengisi tungku
embun pun enggan segera lalul
di merah indah kembang sepatu
berbaring tenang di momen bisu
seupa nada menganyam lagu
serupa hangat mengisi tungku
embun pun enggan segera lalul
di merah indah kembang sepatu
berbaring tenang di momen bisu
jadi aku menanti senyummu
di antara lalu kelebat waktu
bagai rayap mengeram di kayu
di antara lalu kelebat waktu
bagai rayap mengeram di kayu
0 komentar:
Posting Komentar